pada pagi hari, saya melakukan aktivitas dengan membantu orang tua. terutama saya membantu papah. karena di rumah, ada banyak bingits burung. kewajiban seorang anak sholeh ( cie....sholeh ) adalah membantu orang tua. hari ini, saya akan berbagi ilmu kepada bapak-bapak, adek-adek atau barangkali ibu ibu ada yang memelihara burung juga.saya akan menceritakan langkah langkah memelihara burung. eh..... saya lupa. sebelum saya berinjak ke pemeliharaan nya, saya akan cerita dulu tentang asal usul burung anis merah. perhatikan dengan baik ya..... :)
1. sejarah burung anis merah.
Burung anis merah memiliki nama latin Geokichla Citrina atau Zoothera Cinerea. Karena burung kecil ini memiliki bulu kepala berwarna orange, maka dalam bahasa inggris burung ini dikenal dengan nama Orange-headed Thrush. Di indonesia sendiri, spesies burung ini begitu populer sebagai burung kicau peliharaan. beberapa nama lokal untuk anis merah antara lain punglor merah atau punglor cacing, atau sering juga disebut dengan nama anis bata atau punglor bata.
Anis merah memiliki 13 subspesies yg di miliki daerah penyebaran berbeda beda.
Namun spesies yang ke 13 masih dipertanyakan.ketigabelas subspesies tersebut antara lain :
a. G.c. citrina, tersebar di wilayah india bagian utara menyusuri himalaya hingga bangladesh selatan. Kemungkinan juga terdapat di bagian barat dan utara Burma. saat musim dingin mereka bergerak ke selatan hingga ke Sri langka, dan Bangladesh.
b. G.c. cyanota, tersebar di wilayah semenanjung india selatan hingga karala. memiliki tenggorokan berwarna putih dan dua garis hitam di bagian bawah mata.
c. G.c amadoni, hidup di wilayah timur semenanjung india ( Madhya pradesh dan orissa ). memiliki mahkota berwarna orange yang lebih cerah dan sayap yang lebih panjang dibandingkan dengan ctanotus.
d. G.c. innotata, hidup di sebagian negara negara ASEAN, mulai dari Burma selatan dan China barat daya hingga Barat laut Thailand, Laos Tengah dan Selatan, Kamboja, dan Vietnam bagian Utara. pada saat musim dingin mereka akan bergerak ke Selatan hingga Malaysia.
e. G.c. melli, hidup di wilayah Tenggara China dan secara teratur berimigrasi pada musim dingin ke Hongkong.
f. G.c. courtoisi, hidup di bagian Timur wilayah China Tengah.
g. G.c. aurimacula, tersebar di Vietnam bagian Selatan, Hainan dan kemungkinan besar juga di bagian Utara Laos.
h. G.c. andamensis, hanya dapat di temui di kepulauan Andaman.
i. G.c. albogularis, hanya dapat di temui di kepulauan Nicobar.
j. G.c. gibsonhilli, hidup di wilayah Burma bagian Selatan hingga Thailand bagian Selatan. saat musim dingin berimigrasi hingga ke semenanjung Thailand dan Malaysia.
k. G.c. aurata, hanya hidup di wilayah pegunungan di Kalimantan bagian Utara, Indonesia.
l. G.c. rubecula, hanya ditemukan di Jawa Barat, Indonesia
m. G.c. orientis, hidup di wilayah Jawa Timur dan Bali dan bertemu dengan G.c. rubecula di Barat. pemisah spesies ini dari G.c. rubecula sebenarnya masih dipertanyakan alasannya.
Habitat burung Anis Merah secara umum di alam liar adalah di daerah hutan lembab dengan pohon-pohon yang berdaun lebar dengan tingkat kepadatan medium. namun mereka juga hidup di hutan bambu dan hutan sekunder. Mereka juga ada yang berkeliaran hingga perkebunan dan taman. Mereka hidup di daerah dengan ketinggian sekitar 250-1830 m di atas permukaan laut.
Burung anis merah merupakan jenis burung omnivora. Makanan burung anis merah antara lain bermacam-macam serangga, cacing, dan juga buah. Mereka membuat sarang di atas pohon, tetapi tidak membentuk sebuah kawanan.
Burung anis merah memiliki panjang tubuh sekitar 20 hingga 24 cm dengan berat badan antara 40-60 gram. Anis merah adalah burung yang pemalu, dan biasanya berkeliaran sendirian atau berpasangan. Mereka adalah penerbang yang cepat dan tenang. namun mereka cenderung akan diam diri ketika ada bahaya hingga kondisi aman.
2. Cara memelihara burung anis
a. memberi makan dengan jangkrik, kurang lebih nya 3-4 jangkrik.
b. memandikan burung di penangkringan
c. bersihkan kotoran burung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar